Langsung ke konten utama

Subhanallah Kekuatan Do'a Orang Tua

ini kisah yang pernah aku alami sendiri dan sudah tidak satu atau dua kali tapi sudah benyak kali


ketika itu aku sedang UAS salah satu mata kuliah pemrograman, dimana tugas harus selesai besok pagi, dan saat itu waktu sudah sore, sedangkan aku hanya bisa bingung dan merenung apa bisa aku selesai besok pagi padahal aku sendiri belum dapat ide mau buat program apa.

program itu tidak mungkin bisa dikerjakan dalam waktu 1 atau dua hari karena didalamnya ada unsur AI (kecerdasan buatan).

di sela-sela kebingunanku,bapakku bilang "kamu kenapa kok bingun seperti itu?"
sebenarnya aku sungkan juga mau bilang kalau aku lagi bingung kalau besok ada UAS karena orang tuaku kalau mendukung itu sampai tak terbalas oleh apapun, tapi aku yakinkan pada diriku sendiri bahwa aku berani mengatakan kepada kepada bapakku 

"Anu.... pak" (sambil perasaan cemas)

"Anu apaan, kamu ada apa? ngomong saja gak papa!"

"besok saya ujian akhir pak", 

"mmm.. ya kamu belajar sana biar besok bisa lancar kalau ujian" jawab bapakku dengan ramah

"tapi.. masalahnya besok bukan ujian tulis, tapi mengumpulkan tugas program dan besok jam 8 harus sudah selesai" aku menjawab dengan spontan karena kebingunganku itu.

terus bapak mengingatkanku
"yang penting kamu berusaha dulu dan untuk hasil akhirnya pasrahkan semua kepada Allah"

"ya pak nun sewu (minta maaf) tapi ini tugas pemrograman, bukan tugas tulis pak, sedangkan untuk pemrograman sendiri tidak cukup untuk semalam pak, itu yang membuat aku bingung". jawabku kalem sambil pertegas pendapatku.

"kalau kamu gak berusaha kamu gak akan bisa mengumpullkan tugasmu besok, kamu ikhtiar, belajar dan kerjakan sebisanya tugas itu, Insya Allah nanti pasti ketemu jawabannya dan pasrahkan semua kepada Allah, ini sudah maghrib kamu sholat dulu dan berdo'a kepada Allah minta agar kamu diberi kelancaran dalam mengerjakan tugas, setelah itu kamu kerjakan tugasmu, Insya Allah besok kamu bisa mengumpulkan tugasmu itu, aku dan ibumu selalu mendo'akanmu"

aku sempat berpikir apa bisa do'a menjawab semua tugas program???
bahkan aku juga bepikir kalau aku bisa mengumpulkan tugas besok itu merupakan keajaiban, karena itu tak mungkin dalam waktu semalam selesai.

akupun beranjak kekamar mandi untuk mengambil air wudlu dan sholat maghrib. setelah selesai sholat aku teringat pengajian salah seorang ustadz yang menerangkan tentang ridho, bahwa 
Tidak ada hal yang paling dirindukan oleh seorang hamba kecuali selalu hidup dalam lindungan dan ridho-Nya. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Keredhoan Allah terletak pada keredhoan kedua orang tua, dan murka Allah terletak pada murka mereka”. (HR. At Tirmidzi). Kemudian Nabi juga berkata, “Siapa saja yang membuat kedua orang tuanya ridho, maka dia telah membuat Allah ridho kepadanya, dan siapa saja yang membuat kedua orang tuanya murka, maka dia telah membuat Allah murka kepadanya”. (HR. Bukhori).

Sebagaimana Firman Allah SWT, "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu - bapaknya ; Ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada - Ku dan kepada dua orang ibu - bapakmu, hanya kepada Ku lah kembalimu. (Qs. Luqman : 14)

dari situlah aku mulai mendekati ibu dan bapakku yang masih wiridan, aku tunggu ibu dan bapak sampai selesai sholat.

setelah ibu dan bapak selesai sholat, dengan perasaan agak sungkan dan malu tapi juga menyesal aku memberanikan diri dan berkata
"bu pak nun sewu sebelumnya saya besok mau ujian dan saya minta maaf atas segala kesalahanku selama ini aku telah menyesal karena sampai saat ini aku masih belum bisa mengerjakan tugas, ngapunten nggeh pak, ngapunten nggeh bu" dengan perasaan sedikit haru tapi malu mau menetskan air mata
"ya aku maafkan semua kesalahanmu, semoga kamu besok bisa ngerjakan tugas dan bisa mengumpulkannya, pasrahkan semuanya kepada Allah" . jawab ibu dengan lemah lembut
"habis ini kamu kerjakan dan kamu coba sebisanya" tambah dari bapak

kemudian aku mengambil air putih satu gelas dan aku meminta bapak dan ibu mendo'akanku dan memberikan aku 'penenang pikiran' 

bapakku mengambil air putih yang aku berikan tadi dan meniupkan doa kedalam air putih tadi begitu pula ibuku smbil mendo'akan aku dan meniupkan do'a.

"nak ini hanya sebagai simbol semua yang memnyembuhkan sesuatu hal itu hanya Allah dan air putih hanya sebagai perantara atau medianya saja, ini minumlah Insya Allah kamu akan diberi kemudahan dalam berfikir oleh Allah" gelas itu diberikan kepadaku da langsung saja aku minum.

hari sudah mulai malam dan jam menunjuk pukul 10.35 aku sudah berusaha akan tetapi belum menemukan jawabannya, bahkan aku makin bingung.

"nak sudah sholat isya' atau belum?" bapakku mengingatkanku
memang untuk masalah sholat tidak ada kata kompromi meskipun aku sudah besar tidak pandang pilh semua mesti diingatkan.

sambil malu aku menjawab "mmm ... belum pak, saya masih bingung membuat tugas" 

"sekarang kamu tinggalkan tugas itu dan kamu sholat isya' setelah itu kamu kerjakan lagi tugasmu" jawab bapakku sambil mempertegas.

akupun meninggalkan tugas yang menumpuk itu dan sholat Isya' akan ttapi setelah aku selesai sholat Isya' ada sesuatu hal yang menkjubkan, aku mulai teringat dengan salah satu tugas yang pernah aku taruh di CD, dan tugas itu hampir sam materinya dengan tugas UAS tersebut, akupun mulai mencoba satu per satu tumpukan CD, dan Alahamdullah tugas yang akau cari ketemu.

mulai aku edit dan aku print tugas itu sampai begadang sampai shubuh. setelah selasai semua aku langsung sholat shubuh dan mulai pergi lagi ke warnet untuk memburning tugas itu dalam format CD dan mengirim lewat email, 
pukul enam pagi aku mempersiapkan semua file-file dan menjilid semua laporan yang sudah aku print tadi hinga pukul setengah delapan semua laporan plus tugas selasai semua dan akubisa mengumpulkan tugas tadi.


Komentar

hamba Allah mengatakan…
do'a orang tua yang mustajabah
Anonim mengatakan…
tidak bisa di logika, tetapi nyata, Allah memberikan kemudahan untuk berfikir, karena semua keRidhoanNya..

_inspiratif_

Postingan populer dari blog ini

SYEIH ABDURRAHMAN ADDIBA'I (Penulis Maulid Diba)

Satu karya maulid yang masyhur dalam dunia Islam ialah maulid yang dikarang oleh seorang ulama besar dan ahli hadits yaitu Imam Wajihuddin ‘Abdur Rahman bin Muhammad bin ‘Umar bin ‘Ali bin Yusuf bin Ahmad bin ‘Umar ad-Diba`ie asy-Syaibani al-Yamani az-Zabidi asy-Syafi`i. Beliau dilahirkan pada 4 Muharram tahun 866H dan wafat hari Jumat 12 Rajab tahun 944H. Beliau adalah seorang ulama hadits yang terkenal dan tiada bandingnya pada masa hayatnya. Beliau mengajar kitab Shohih Imam al-Bukhari lebih dari 100 kali khatam. Beliau mencapai derajat Hafidz dalam ilmu hadits yaitu seorang yang menghafal 100,000 hadits dengan sanadnya. Setiap hari beliau akan mengajar hadits dari masjid ke masjid. Di antara guru-gurunya ialah Imam al-Hafiz as-Sakhawi, Imam Ibnu Ziyad, Imam Jamaluddin Muhammad bin Ismail, mufti Zabid, Imam al-Hafiz Tahir bin Husain al-Ahdal dan banyak lagi. Selain daripada itu, beliau juga seorang muarrikh, yakni ahli sejarah, yang terbilang. Beliau dilahirkan di kota Zabid (Za

Ilmu

Alhamdulillah kemarin pembahasan dalam ngaji yang saya ikuti yaitu tentang Ilmu Ilmu menurut Imam Al Ghozali ada 2 yaitu Ilmu Mahmudah (terpuji) dan Ilmu Mazmumah (tercela/keji) ilmu sifat terpuji atau mahmudah diantaranya ada ilmu yang membahas tentang fardhu kifayah dan fardhu ain. Fardhu kifayah yaitu status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, namun bila sudah dilakukan oleh muslin yang lain maka kewajiban ini gugur. dalam contohnya aktifitas yang tergolong Fardhu kifayah yaitu : mensholati jenazah muslim belajar ilmu tertentu (misal: kedokteran, ekonomi, dll) mendirikan Khilafah sesuatu perbuatan yang semula hukumnya kifayah bisa menjadi fardhu ain apabila yang di maksud belum bisa terlaksana dengan hanya mengandalkan dari kaum muslimin saja. Fardhu Ain yaitu  status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan oleh seluruh individu yang telah memenuhi syaratnya. Dalam Islam, meninggalkan aktivitas yang hukumnya Fardhu 'Ain aka